Senin, 30 Desember 2013

Cinta di dalam jarak antara kau dan aku

Rindu ini terlalu indah untuk aku rasakan sekarang
tercurah dalam indahnya kasih sayang
meskipun kita terpisah di dalam jarak dan waktu
aku berada dalam penantian bersamamu

aku merindukan semua darimu
suaramu, canda tawamu, dan kata-kata manis darimu
ingin rasanya aku bertemu denganmu
tapi tuhan berkata tunggu dulu..

tuhan... sampaikan salam rinduku padanya
pada cinta yang engkau tanamkan dihatiku
pada sosok yang engkau kirimkan padaku

tuhan.. 
jika penantian adalah pengorbanan
mungkin hanya itu yang bisa aku lakukan
tuhan.. 
pertemukanlah kami dalam pertemuan yang penuh kebahagiaan

tuhan..
jaga cinta kami hingga saatnya nanti manusia tak bisa berharap lagi
aku menitipkan cinta kepada-Mu melalui jarak dan waktu untuknya

Selasa, 10 April 2012

Proses Terjadinya Pelangi

 
Pelangi terbentuk karena pembiasan sinar matahari oleh tetesan air yang ada di atmosfir. Ketika sinar matahari melalui tetesan air, cahaya tersebut dibengkokkan sedemikian rupa sehingga membuat warna-warna yang ada pada cahaya tersebut terpisah. Tiap warna dibelokkan pada sudut yang berbeda, dan warna merah adalah warna yang paling terakhir dibengkokkan, sedangkan ungu adalah yang paling pertama.
Semua warna yang dihasilkan oleh pelangi berawal dari cahaya matahari. Matahari itu sendiri memiliki beberapa warna yang disebut polikromatik. Cahaya yang dapat ditangkap jelas oleh mata manusia hanya ada tujuh warna yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu (mejikuhibiniu).
Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut “spektrum”. Di dalam spektrum, garis merah selalu berada pada salah satu ujung dan biri serta ungu disisi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.
Ketika kita melihat pelangi, sama saja dengan ketika kita melihat spektrum. Bahkan, pelangi adalah spketrum melengkung besar yang disebabkan oleh pembiasan cahaya matahari. Ketika cahaya matahari melewati tetesan air, ia membias seperti ketika melalui prisma kaca. Jadi didalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda memanjang dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air.
Cahaya keluar kembali dari tetesan air kearah yang berbeda, tergantung pada warnanya. Dan ketika kita melihat warna-warna ini pada pelangi, kita akan melihatnya tersusun dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah pelangi.
Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi kita harus berada diantara matahari dan tetesan air dengan matahari dibekalang kita. Matahari, mata kita dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.

Jumat, 25 November 2011

Petir

 mungkin selama ini kalian baru sedikit mengetahui tentang petir, kalian melihatnya seperti suara gemuruh yang cukup besar dan bisa membuat orang terkejut.
kali ini saya akan membahas sedikit tentang petir dan sedikit berbagi ilmu :)





Minggu, 20 November 2011

Aurora


Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari.

Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub utara dan kutub selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis, yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.



source : http://aoliafebriani.blogspot.com/2011/05/pengertian-aurora.html

Selasa, 08 November 2011

Macam-macam angin

Apakah anda mengetahui macam-macam angin?
jika anda belum mengetahuinya, sekarang saya akan berbagi ilmu dengan anda.
baca dengan teliti dan di pahami
  1.ANGIN LAUT
Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke darat. Angin ini terjadi pada siang hari. Para nelayan menggunakan angin jenis ini untuk pulang ke darat.
  2.ANGIN DARAT
Adalah angin yang berhembus dari darat ke laut, terjadi pada malam hari. Angin ini dimanfaat kan para pelaut untuk melaut
  3.ANGIN GUNUNG
Adalah angin yang bertiup dari lereng gunung ke lembah. Angin jenis ini terjadi pada malam hari

Senin, 24 Oktober 2011

Teori Terjadinya Tata Surya Jagad Raya dan Komponen-Komponennya

TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Teori Ledakan/Dentuman Besar (BIG BANG)

Teori ini dikemukakan oleh George Gamov, seorang ahli fisika yang lahir di Rusia.
  • Seluruh materi dan tenaga yang terdapat di alam semesta telah menyatu. Materi tersebut saling berdesakan dalam temperatur dan mempunyai massa jenis yang sangat tinggi.
  • Alam semesta berasal dari hasil ledakan dahsyat. Teori ini didukung oleh Stephen Hawking, seorang ahli fisika teoritis.
2. Teori Keadaan Tetap (STEADY STATE THEORY)

  • Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, Herman Bondi, dan Thomas Gold.
  • Alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir, tetapi dalam keadaan tetap.
  • Alam semesta selalu dalam keadaan tetap karena secara terus menerus diimbangi dengan terciptanya materi baru. Materi tersebut kemudian memadat dan kemudian menjadi galaksi, selanjutnya mengisi ruang-ruang yang kosong untuk mengganti materi yang berindah akibat adanya pemuaian.

3. Teori Alam Semesta Quantum
Teori ini diciptakan oleh William Lane Craig, 1966. Dia mengemukakan bhwa alam semesta adalah sudah ada selamanya dan akan selalu ada untuk selamanya pula. Dalam teori ini, ruang hampa pd hakikatnya tdk ada, yg ada adl partikel” subatomik.

Alam Semesta

Alam semesta merupakan sebuah daerah yang sangat besar, terisi dengan berbagai komponen yang bisa mengejutkan kita, termasuk hal-hal yang jauh dari bayangan kita. Teori kosmologi modern dimulai oleh Friedman pada tahun 1920 dan dikenal juga sebagai model kosmologi standar. Model kosmologi standar dimulai dengan prinsip di dalam skala besar, alam semesta homogen dan isotropis serta pengamat tidak berada pada posisi yang istimewa di alam semesta. Model ini juga menyatakan bahwa alam semesta seharusnya mengembang dalam jangka waktu berhingga, dimulai dari keadaan yang sangat panas dan padat.
Bintang merupakan salah satu objek yang bisa langsung dikenali saat kita melihat langit, tentu saja disamping bulan dan planet. Bintang sendiri memiliki beberapa tipe dan kelas, namun seringnya saat melihat bintang, kita akan langsung membandingkannya dengan Matahari. Bintang-bintang yang ada di langit terikat satu sama lainnya dalam suatu ikatan gravitasi yang membentuk galaksi Bima Sakti.
Bima Sakti juga bukan satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta. Bima Sakti hanya merupakan satu dari miliaran galaksi yang ada dalam alam semesta teramati. Alam semesta teramati ini terdiri dari galaksi dan materi-materi lainnya yang secara prinsip bisa teramati dari Bumi saat ini. Tentunya cahaya atau sinyal lainnya dari obyek-obyek ini membutuhkan waktu untuk mencapai kita.
Model Alam Semesta

Model evolusi alam semesta. Kredit : SDSS
Tahun 1929, Edwin Hubble yang bekerja di Carniege Observatories di Pasadena, California mengukur pergeseran merah dari sejumlah galaksi jauh. Ia juga mengukur jarak relatif dengan pengukuran kecerlangan semu bintang variabel Cepheid di setiap galaksi. saat melakukan plot pergeseran merah terhadap jarak relatif, Hubble menemukan kalau pergeseran merah galaksi jauh ini meningkat dalam fungsi linear terhadap jarak. Galaksi-galaksi jauh itu bergerak saling menjauh satu sama lainnya, dan memberikan adanya gambaran kalau alam semesta ternyata tidak tetap melainkan mengembang.
Jika demikian, bisa dikatakan alam semesta di masa lalu itu jauh lebih kecil dan lebih jauh lagi ke masa lalu, alam semesta ini hanya berupa sebuah titik. Titik yang kemudian dikenal sebagai dentuman besar, sekaligus awal dari alam semesta yang bisa kita pahami saat ini. Alam semesta yang mengembang ini terbatas dalam ruang dan waktu.
Newton mengetahui bahwa jika deskripsi gravitasinya benar, maka gaya gravitasi antar seluruh partikel bermassa dalam alam semesta akan secara akumulatif membuat alam semesta runtuh. Oleh karena itu ia mengusulkan alam semesta besarnya tak hingga. Persamaan medan Einstein mengusulkan alam semesta yang dinamik (walaupun awalnya Einstein sendiri, seperti kebanyakan orang hingga 1920an, berpikir bahwa alam semesta statik.