Senin, 24 Oktober 2011

Teori Terjadinya Tata Surya Jagad Raya dan Komponen-Komponennya

TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Teori Ledakan/Dentuman Besar (BIG BANG)

Teori ini dikemukakan oleh George Gamov, seorang ahli fisika yang lahir di Rusia.
  • Seluruh materi dan tenaga yang terdapat di alam semesta telah menyatu. Materi tersebut saling berdesakan dalam temperatur dan mempunyai massa jenis yang sangat tinggi.
  • Alam semesta berasal dari hasil ledakan dahsyat. Teori ini didukung oleh Stephen Hawking, seorang ahli fisika teoritis.
2. Teori Keadaan Tetap (STEADY STATE THEORY)

  • Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, Herman Bondi, dan Thomas Gold.
  • Alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir, tetapi dalam keadaan tetap.
  • Alam semesta selalu dalam keadaan tetap karena secara terus menerus diimbangi dengan terciptanya materi baru. Materi tersebut kemudian memadat dan kemudian menjadi galaksi, selanjutnya mengisi ruang-ruang yang kosong untuk mengganti materi yang berindah akibat adanya pemuaian.

3. Teori Alam Semesta Quantum
Teori ini diciptakan oleh William Lane Craig, 1966. Dia mengemukakan bhwa alam semesta adalah sudah ada selamanya dan akan selalu ada untuk selamanya pula. Dalam teori ini, ruang hampa pd hakikatnya tdk ada, yg ada adl partikel” subatomik.

Alam Semesta

Alam semesta merupakan sebuah daerah yang sangat besar, terisi dengan berbagai komponen yang bisa mengejutkan kita, termasuk hal-hal yang jauh dari bayangan kita. Teori kosmologi modern dimulai oleh Friedman pada tahun 1920 dan dikenal juga sebagai model kosmologi standar. Model kosmologi standar dimulai dengan prinsip di dalam skala besar, alam semesta homogen dan isotropis serta pengamat tidak berada pada posisi yang istimewa di alam semesta. Model ini juga menyatakan bahwa alam semesta seharusnya mengembang dalam jangka waktu berhingga, dimulai dari keadaan yang sangat panas dan padat.
Bintang merupakan salah satu objek yang bisa langsung dikenali saat kita melihat langit, tentu saja disamping bulan dan planet. Bintang sendiri memiliki beberapa tipe dan kelas, namun seringnya saat melihat bintang, kita akan langsung membandingkannya dengan Matahari. Bintang-bintang yang ada di langit terikat satu sama lainnya dalam suatu ikatan gravitasi yang membentuk galaksi Bima Sakti.
Bima Sakti juga bukan satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta. Bima Sakti hanya merupakan satu dari miliaran galaksi yang ada dalam alam semesta teramati. Alam semesta teramati ini terdiri dari galaksi dan materi-materi lainnya yang secara prinsip bisa teramati dari Bumi saat ini. Tentunya cahaya atau sinyal lainnya dari obyek-obyek ini membutuhkan waktu untuk mencapai kita.
Model Alam Semesta

Model evolusi alam semesta. Kredit : SDSS
Tahun 1929, Edwin Hubble yang bekerja di Carniege Observatories di Pasadena, California mengukur pergeseran merah dari sejumlah galaksi jauh. Ia juga mengukur jarak relatif dengan pengukuran kecerlangan semu bintang variabel Cepheid di setiap galaksi. saat melakukan plot pergeseran merah terhadap jarak relatif, Hubble menemukan kalau pergeseran merah galaksi jauh ini meningkat dalam fungsi linear terhadap jarak. Galaksi-galaksi jauh itu bergerak saling menjauh satu sama lainnya, dan memberikan adanya gambaran kalau alam semesta ternyata tidak tetap melainkan mengembang.
Jika demikian, bisa dikatakan alam semesta di masa lalu itu jauh lebih kecil dan lebih jauh lagi ke masa lalu, alam semesta ini hanya berupa sebuah titik. Titik yang kemudian dikenal sebagai dentuman besar, sekaligus awal dari alam semesta yang bisa kita pahami saat ini. Alam semesta yang mengembang ini terbatas dalam ruang dan waktu.
Newton mengetahui bahwa jika deskripsi gravitasinya benar, maka gaya gravitasi antar seluruh partikel bermassa dalam alam semesta akan secara akumulatif membuat alam semesta runtuh. Oleh karena itu ia mengusulkan alam semesta besarnya tak hingga. Persamaan medan Einstein mengusulkan alam semesta yang dinamik (walaupun awalnya Einstein sendiri, seperti kebanyakan orang hingga 1920an, berpikir bahwa alam semesta statik.

Selasa, 04 Oktober 2011

Gugus Bintang

Star cluster: Gugus bintang, adalah kelompok bintang yang terjadi dekat satu sama lain dalam ruang, tampaknya memiliki usia kira-kira sama, dan karena itu, tampaknya memiliki asal mula yang sama.
Gugus bintang biasanya diklasifikasikan ke dalam salah satu dari dua besar sub-kelompok, galactic star clusters (gugus bintang galaksi) dan globular cluster (gugus bintang bola).
Cluster galaksi kadang-kadang juga dikenal sebagai cluster terbuka.
Para astronom telah mengidentifikasi ribuan gugus bintang di galaksi Bima Sakti, tetapi tidak lebih dari sekitar 200 gugus bintang bola.
Dua jenis gugus bintang yang ditemukan di Bima Sakti berbeda satu sama lain dalam beberapa cara.
Pertama, gugus bintang galaksi terjadi di bidang galaksi, sedangkan gugus bola ditemukan di luar bidang galaksi, yaitu di wilayah yang dikenal sebagai halo galaksi.
Kedua, gugus bintang bola cenderung jauh lebih besar daripada galaksi star clusters dengan rata-rata beberapa ribu untuk satu juta bintang di bekas dan beberapa ratus bintang di kedua.
Bahkan, beberapa cluster galaksi berisi tidak lebih dari setengah lusin bintang. Mungkin yang paling terkenal dari semua cluster galaksi adalah Pleiades, atau Seven Sisters.

Keterangan foto:
Bintang bintang di Pleiades cluster (M45) lebih bersifat mempunyai formasi melebar (open), terletak di konstelasi Taurus.
Cluster Pleiades adalah berjarak sekitar 400 tahun cahaya dari Bumi dan berumur masih muda (hanya sekitar 50 juta tahun) untuk skala sebuah cluster galaksi . bintang bintang itu terperangkap dalam awan gas dingin dan debu antarbintang, bahan yang tersisa dari pembentukannya.
Pengelompokan ini terdiri dari enam atau tujuh bintang seperti yang terlihat oleh mata telanjang (tergantung pada keakuratan mata pengamat), tapi lebih banyak jumlah bintang yang terlihat jika dilihat oleh teleskop.
Ketiga, gugus bintang bola, seperti namanya, cenderung memiliki bentuk bulat yang agak jelas dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari bintang di pusat bola.
Sebaliknya, cluster galaksi, sebagai nama alternatif mereka juga menunjukkan, cenderung lebih terbuka bentuknya dan kurang dalam “bentuk yang lebih umum”.
Keempat, komposisi bintang yang ditemukan dalam setiap jenis cluster adalah sangat berbeda.
Bintang-bintang yang membentuk gugus bintang galaksi cenderung terdiri dari hidrogen (lebih dari 90%) dan helium (hampir 10%), dengan jumlah kecil dari unsur-unsur lebih berat (kurang dari 1%).
Bintang di gugus bintang bola, di sisi lain, berisi bahkan jumlah yang lebih kecil dari unsur-unsur yang lebih berat.
Perbedaan ini menunjukkan bahwa bintang-bintang di gugus bintang galaksi jauh lebih muda daripada di gugus bintang bola.
Ketika yang terakhir dibentuk, alam semesta masih terdiri hampir seluruhnya dari hidrogen dan helium, sehingga itu adalah satu-satunya unsur yang digunakan dalam pembentukan gugus bintang bola.
yang kemudian dalam sejarah alam semesta, beberapa elemen yang lebih berat telah dibentuk dan hadir pada pembentukan gugus bintang galaksi.


sumber : http://arjip.wordpress.com/2011/09/07/mengenal-objek-antariksa-star-cluster-gugus-bintang/

Iklim

kali ini saya membahas tentang iklim.
apakah defenisi iklim ?

iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang, yang dipengaruhi oleh posisi matahari di bumi.


di Indonesia ada 3 iklim yang di kenal, yaitu :
1. Iklim musim
    iklim musim dipengaruhi oleh angin musim yang bertiup berganti arah tiap setengah tahun sekali.

2. Iklim tropika
    karena cuaca di Indonesia rata-rata panas yang mengakibatkan negara Indonesia beriklim tropika

3. iklim laut
    karena tanah daratan Indonesia dikelilingi oleh laut

Hujan Meteor


Hujan meteor adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika sejumlah meteor terlihat bersinar pada langit malam. Meteor ini terjadi karena adanya serpihan benda luar angkasa yang dinamakan meteoroid, yang memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan tinggi. Ukuran meteor umumnya hanya sebesar sebutir pasir, dan hampir semuanya hancur sebelum mencapai permukaan Bumi. Serpihan yang mencapai permukaan Bumi disebut meteorit. Hujan meteor umumnya terjadi ketika Bumi melintasi dekat orbit sebuah komet dan melalui serpihannya.


sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Hujan_meteor

Supermoon

Bulan Maret ini diperkirakan akan terjadi penampakan bulan terbesar (diperkirakan 6 kali lebih besar) dari penampakan biasanya. Ukuran bulan yang tampak lebih besar ini dinamakan supermoon. Penampakan bulan seperti ini bukanlah hal yang baru. Hal ini pernah terjadi sebelumnya yaitu pada tahun 1955, 1974, 1992 dan 2005.


Sebagian orang percaya bahwa fenomena supermoon ini sebagai awal dari suatu bencana besar. Secara kebetulan hal ini mungkin telah terjadi, sebagai contoh adalah peristiwa tsunami di Aceh pada tahun 2005.

Bulan

Bulan purnama dilihat dari bumi (Belgia).
Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar ke-5 di Tata Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari.
Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km, sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik).
Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³) adalah lebih ringan dibanding massa jenis Bumi (5,5 g/cm³), sedangkan massa Bulan hanya 0,012 massa Bumi.
Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tidak jatuh ke Bumi disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit Bulan mengelilingi bumi. Besarnya gaya sentrifugal Bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik menarik antara gravitasi Bumi dan Bulan. Hal ini menyebabkan Bulan semakin menjauh dari bumi dengan kecepatan sekitar 3,8cm/tahun.
Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi, hal ini menyebabkan hanya satu sisi permukaan Bulan saja yang dapat diamati dari Bumi. Orbit sinkron menyebabkan kala rotasi sama dengan kala revolusinya.
Di bulan tidak terdapat udara ataupun air. Banyak kawah yang terhasil di permukaan bulan disebabkan oleh hantaman komet atau asteroid. Ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang menyebabkan banyak kawah di bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh. Di antara kawah terbesar adalah Clavius dengan diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6 kilometer. Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar di Bulan.
Bulan adalah satu-satunya benda langit yang pernah didatangi dan didarati manusia. Obyek buatan pertama yang melintas dekat Bulan adalah wahana antariksa milik Uni Sovyet, Luna 1, obyek buatan pertama yang membentur permukaan Bulan adalah Luna 2, dan foto pertama sisi jauh bulan yang tak pernah terlihat dari Bumi, diambil oleh Luna 3, kesemua misi dilakukan pada 1959. Wahana antariksa pertama yang berhasil melakukan pendaratan adalah Luna 9, dan yang berhasil mengorbit Bulan adalah Luna 10, keduanya dilakukan pada tahun 1966. Program Apollo milik Amerika Serikat adalah satu-satunya misi berawak hingga kini, yang melakukan enam pendaratan berawak antara 1969 dan 1972.


sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bulan

Rahasia Tersbesar Bulan

‘Dekat’ di sini tentunya memiliki konteks relative. Bulatan putih abu-abu di langit Bumi ini berjarak 362 ribu km dari Bumi. Misi menuju bulan tentunya tak mudah, terutama pada misi berawak. Tak ada manusia yang menginjakkan kaki ke bulan sebelum 1972.
Setelahnya, banyak negara di seluruh dunia mulai melakukan riset pada satelit Bumi ini. Misi masa depan oleh robot dan manusia akan membantu memecahkan beberapa teka-teki utama Bulan. Termasuk.
Cara bulan sampai di posisinya sekarang
Para ilmuwan mengaku memiliki ide apa yang sebenarnya terjadi. Banyak garis bukti (inti kecil bulan, unsur tertentu yang saling melengkapi dan simulasi komputer putaran orbital bulan selama ribuan tahun) menunjukkan, bulan lahir dari tabrakan raksasa.
Menurut teori ini, sekitar 4,5 miliar tahun silam, benda seukuran Mars menghantam Bumi yang masih muda dan cair. Materi hasil tabrakan itu pun bergabung menjadi bulan.
Bulan ‘biru’
Terbukti, banyak air berada di luar dan dalam bulan. Hal ini membuat para peneliti mencapai satu kesimpulan. “Makin diperiksa, makin banyak air ditemukan di tempat dan kedalaman yang berbeda,” ujar profesor fisika Neil Comins di University of Maine.
Hasil studi menunjukkan, interior bulan jauh lebih basah dari seharusnya. Pemeriksaan kembali terbaru pada sampel batuan yang dibawa ke Bumi pun memiliki tanda air. “Sebuah pertanyaan terbuka mengenai asal dan distribusi air di bulan,” kata Comins.
‘Terkunci’ Bumi
Bulan ‘terkunci’ Bumi. Artinya, hanya ada satu belahan yang dihadapi bumi. Sisi disebut maria, atau ‘laut,’ magma dingin. Anehnya, maria hampir tak ditemui di sisi belakang bulan, seperti yang diungkap data dari satelit (dan dilihat langsung astronot Apollo 8).
Belahan dingin ini diketahui memiliki kerak yang tebal (15 km) dibanding belahan lain. Hal ini membuat belahan di sisi lain lebih mudah retak akibat serangan meteorit yang melepas pembentuk maria magma kedalaman bulan, kata Comins. Namun, kerak asimetri ini sendiri merupakan teka-teki.

Model yang lebih besar pada interior bulan dan pemahaman yang lebih baik pada kerusakan yang timbul akibat tabrakan bisa membantu menjelaskan ‘dua wajah’ aneh ini.
Kunci keberadaan manusia?
Pada seperempat diameter dan lebih dari 1% massa Bumi, bulan menjadi satelit alami terbesar kelima dalam tata surya. Massa bulan yang cukup dan gravitasinya menstabilkan ‘goyangan’ di sumbu Bumi.
Selain itu, bulan menyebabkan pasang laut di Bumi yang mungkin membantu ‘mengaduk sup purba,’ lanjut Comins lagi. Singkatnya, para astronom bertanya-tanya apakah dunia seperti Bumi butuh bulan besar agar kehidupan bisa berkembang.
Jawabannya pertanyaan itu mungkin berada di planet tetangga, Mars. Planet Merah itu memiliki dua bulan kecil. “Saat manusia ke Mars dan menentukan apakah dan bagaimana kehidupan disana berevolusi. Hal itu akan membantu lebih memahami cara kehidupan terbentuk tanpa bulan,”.


source : http://id.berita.yahoo.com/inilah-rahasia-terbesar-bulan-025100419.html

Senin, 03 Oktober 2011

5 hipotesis terbentuknya alam semesta

Ada banyak hipotesis tentang asal usul tata surya telah dikemukakan para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut ini :

1. Hipotesis Nebula
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant(1724-1804) pada tahun 1775. Kemudian hipotesis ini disempurnakan oleh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796. Oleh karena itu, hipotesis ini lebih dikenal dengan Hipotesis nebula Kant-Laplace. Pada tahap awal tata surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula. Unsur gas sebagian besar berupa hidrogen. Karena gaya gravitasi yang dimilikinya, kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu. Akibatnya, suhu kabut memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa yang disebut matahari. Matahari raksasa terus menyusut dan perputarannya semakin cepat. Selanjutnya cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam. Dengan cara yang sama, planet luar juga terbentuk.

2. Hipotesis Planetisimal
Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari.

3. Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.

4. Hipotesis Kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.

5. Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya tata surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil.

6. Hipotesis Big Bang
Big Bang merupakan salah satu teori tentang awal pembentukan jagat raya. Teori ini menyatakan bahwa jagat raya dimulai dari satu ledakan besar dari materi yang densitasnya luar biasa besar. Impilikasinya jagat raya punya awal dan akhir. Teori ini terus-menerus dibuktikan kebenarannya melalui sejumlah penemuan, dan diterima oleh sebagian besar astrofisikawan masa kini.



source : http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080925004402AA6JFHD

Matahari

Lapisan-Lapisan Matahari

Gambar:matahari.jpg
Wujud matahari adalah bola gas berpijar yang sangat besar. Berpijarnya bola gas tersebut disebabkan oleh adanya reaksi fusi di bagian inti matahari. Oleh karena itu. inti matahari mempunyai suhu yang paling tinggi dibandingkan bagian-bagian yang lain. Berdasarkan letaknya, susunan lapisan matahari dapat dibedakan menjadi empat macam. Lapisan-lapisan tersebut mulai dari yang terdalam berturut-turut adalah lapisan inti, fotosfer, kromosfer, dan korona.
  • Inti
    Inti merupakan bagian yang paling dalam dari matahari. Suhu di lapisan ini diperkirakan mencapai l6 juta oC. Oleh karena itu, di lapisan inilah reaksi fusi dapat berlangsung. Energi hasil reaksi fusi dipancarkan ke luar secara radiasi.
  • Fotosfer (Lapisan Cahaya)
    Fotosfer merupakan permukaan matahari yang tebalnya kurang lebih 350 km. Lapisan inilah yang memancarkan cahaya sangat kuat. Oleh karena itu. fotosfer juga disebut lapisan cahaya. Suhu di fotosfer diperkirakan rata-rata 6.000 oC. Pada suhu tersebut, suatu benda memancarkan cahaya berwarna kuning. Hal ini sesuai dengan cahaya matahari yang berwarna kekuning-kuningan.
  • Kromosfer
    Kromosfer merupakan lapisan gas dli atas fotoser yang tebalnya sekitar l6.000 km. Oleh karena itu, kromosfer sering disebut lapisan atmosfer matahari. Di lapisan bawah (dekat fotosfer). suhu kromosfer diperkirakan sekitar 4.000 oC. Makin ke atas. suhu kromosfer makin tinggi. Pada lapisan yang paling atas.,suhu kromosfcr diperkirakan mencapai 10.000 oC. Kromosfer.hanya dapat dilihat pada saat terjadi gerhana matahari total. Pada saat itu. Kromosfer tampak seperti gelang atau cincin yang berwarna merah.
  • Korona
    Korona mempakan lapisan matahari yang paling luar. lapisan ini juga sering disebut lapisan atmosfer matahari bagian luar. Korona juga merupakan lapisan gas yang sangat tipis. Gas tersebut sering tampak seperti mahkota putih cemerlang yang mengelilingi rnatahari. Oleh karena itu, lapisan gas tersebut disebut korona, artinya mahkota. Karena merupakan lapisan gas tipis. bentuk korona selalu berubah-ubah. Tebal korona diperkirakan mencapai 2,5 juta km. Adapun suhunya diperkirakan mencapai 1 juta oC Korona dapat diamati setiap saat dengan teleskop. Teleskop yang digunakan untuk mengamati korona disebut koronagraf.

Perputaran Matahari

Matahari berputar 25,04 hari bumi setiap putaran dan mempunyai gravitasi 27,9 kali gravitasi Bumi. Terdapat julangan gas teramat panas yang dapat mencapai hingga 100.000 kilometer ke angkasa. Semburan matahari 'sun flare' ini dapat mengganggu gelombang komunikasi seperti radio, TV dan radar di Bumi dan mampu merusak satelit atau stasiun angkasa yang tidak terlindungi. Matahari juga menghasilkan gelombang radio, gelombang ultra-violet, sinar infra-merah, sinar-X, dan angin matahari yang merebak ke seluruh tata surya.
Bumi terlindungi daripada angin matahari oleh medan magnet bumi, sementara lapisan ozon pula melindungi Bumi daripada sinar ultra-violet dan sinar infra-merah. Terdapat bintik matahari yang muncul dari masa ke masa pada matahari yang disebabkan oleh perbedaan suhu di permukaan matahari. Bintik matahari itu menandakan kawasan yang "kurang panas" berbanding kawasan lain dan mencapai keluasan melebihi ukuran Bumi. Kadang-kala peredaran Bulan mengelilingi bumi menghalangi sinaran matahari yang sampai ke Bumi, oleh itu mengakibatkan terjadinya gerhana matahari.

Manfaat Matahari

  • Matahari mempunyai fungsi yang sangat penting bagi bumi. Energi pancaran matahari telah membuat bumi tetap hangat bagi kehidupan, membuat udara dan air di bumi bersirkulasi, tumbuhan bisa berfotosintesis, dan banyak hal lainnya.
  • Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batu bara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari.
  • Mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, tahun serta mengontrol planet lainnya. Tanpa matahari, sulit membayangkan kalau akan ada kehidupan di bumi.
  • Dimanfaatkan sebagai energi alternatif. Sel surya dan panel surya dapat menghasilkan energi listrik.

   source : http://www.crayonpedia.org/mw/Matahari_Sebagai_Bintang_Bumi_Sebagai_Salah_Satu_Planet_9.2

Lapisan-lapisan atmosfer





Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya. Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.
Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.